4 Cara mengatasi anak yang suka mengamuk

Ayah dan Bunda pasti sering menghadapi anak mengamuk, menangis dan meronta jika keinginannya tidak dapat dipenuhi. Tidak peduli pada saat di rumah atau di luar rumah. Apakah perilaku itu muncul karena Bunda begitu memanjakannya atau karena meniru apa yang dilihat pada lingkungan sekitar.    Pernah sekali waktu kita melihat seorang anak yang menangis sambil berguling-guling di tanah dan berteriak sejadi-jadinya. Suatu saat anak minta dibelikan jajan, tapi orang tua tidak mengabulkan permintaan anak, karena anak baru beberapa menit sudah jajan. Tanpa diduga anak menangis histeris dan menirukan adegan anak lain yang dilihatnya menangis sambil berguling-guling. Walaupun terkesan agak dibuat-buat, namun tetap saja merepotkan orang tuanya.    Lalu, bagaimana cara menaklukkan anak yang mengamuk saat minta sesuatu?  Saat anak berusia tiga tahun, sering sekali dia mengamuk. Anak kita mungkin pernah mengalami hal demikian. Tiba-tiba anak yang begitu manis dan lucu mengamuk luar biasa, menangis keras dan kadang berguling di lantai pada saat keinginannya tidak dipenuhi. Pasti Ayah dan Bunda bingung dan campur malu apabila hal ini terjadi di depan umum. Dinasihati, anak semakin keras tangisannya, dibiarkan menangis, susah untuk dihentika. Apabila kita dihadapkan pada pilihan haruskah keinginan anak dituruti atau tidak?    Kejadian di atas adalah gambaran emosi anak yang menunjukkan perilaku tantrum, yaitu ledakan emosi yang kuat (biasa terjadi pada masa anak-anak usia 2-5 tahun)  Baca juga: 5 cara mengatasi temper tantrum pada anak  Untuk mengatasi perilaku anak yang demikian, ada beberapa hal yang hendaknya dilakukan. Berikut ini 4 Cara mengatasi anak yang suka mengamuk:    1. Mengabaikan anak  Jika perilaku anak tantrum berlebihan. Ayah dan Bunda tetap bersikap tenang, dalam menghadapi kemarahan anak. Nasihat dan bujukan biasanya tidak efektif untuk anak yang tantrumnya sudah berlebihan. Anak tidak akan mau mendengar apa yang dikatakan orang tua, anak terkadang tangisannya semakin kuat.    2. Hindari kepanikan dalam menghadapi anak  Ajak anak ke tempat khusus seperti kamar, dan tunggu sampai anak tenang, beri minum anak. Baru kemudian anak diajak komunikasi dengan lembut. Jikalau hal ini sering terjadi di luar rumah (missal di mall), mulailah untuk membuat kesepakatan dengan anak apa yang boleh dibeli dan apa yang tidak akan dibeli sebelum pergi.    3. Semua keinginan tidak harus dipenuhi saat itu juga  Beri penjelasan pada anak bahwa tidak semua keinginan harus dipenuhi pada saat itu. Ayah dan Bunda hendaknya konsisten dalam mengambil tindakan pada anak. Hindari rasa tidak tega dan perasaan kasihan. Jika Ayah dan Bunda tidak konsisten, maka anak dapat memanipulasi keinginannya (dengan tangisan)    4. Ajak anak ke tempat nyaman dan hiburlah  Jika Ayah dan Bunda menemui anak yang mengalami tantrum karena anak kelelahan, mengalami kekecewaan atau anak dalam keadaan frustasi, ajaklah anak ke tempat yang lebih nyaman, peluklah dan ucapkan kata-kata yang menghibur anak.

Ayah dan Bunda pasti sering menghadapi anak mengamuk, menangis dan meronta jika keinginannya tidak dapat dipenuhi. Tidak peduli pada saat di rumah atau di luar rumah. Apakah perilaku itu muncul karena Bunda begitu memanjakannya atau karena meniru apa yang dilihat pada lingkungan sekitar.

Pernah sekali waktu kita melihat seorang anak yang menangis sambil berguling-guling di tanah dan berteriak sejadi-jadinya. Suatu saat anak minta dibelikan jajan, tapi orang tua tidak mengabulkan permintaan anak, karena anak baru beberapa menit sudah jajan. Tanpa diduga anak menangis histeris dan menirukan adegan anak lain yang dilihatnya menangis sambil berguling-guling. Walaupun terkesan agak dibuat-buat, namun tetap saja merepotkan orang tuanya.

Lalu, bagaimana cara menaklukkan anak yang mengamuk saat minta sesuatu?
Saat anak berusia tiga tahun, sering sekali dia mengamuk. Anak kita mungkin pernah mengalami hal demikian. Tiba-tiba anak yang begitu manis dan lucu mengamuk luar biasa, menangis keras dan kadang berguling di lantai pada saat keinginannya tidak dipenuhi. Pasti Ayah dan Bunda bingung dan campur malu apabila hal ini terjadi di depan umum. Dinasihati, anak semakin keras tangisannya, dibiarkan menangis, susah untuk dihentika. Apabila kita dihadapkan pada pilihan haruskah keinginan anak dituruti atau tidak?

Kejadian di atas adalah gambaran emosi anak yang menunjukkan perilaku tantrum, yaitu ledakan emosi yang kuat (biasa terjadi pada masa anak-anak usia 2-5 tahun)
Baca juga: 5 cara mengatasi temper tantrum pada anak
Untuk mengatasi perilaku anak yang demikian, ada beberapa hal yang hendaknya dilakukan. Berikut ini 4 Cara mengatasi anak yang suka mengamuk:

1. Mengabaikan anak
Jika perilaku anak tantrum berlebihan. Ayah dan Bunda tetap bersikap tenang, dalam menghadapi kemarahan anak. Nasihat dan bujukan biasanya tidak efektif untuk anak yang tantrumnya sudah berlebihan. Anak tidak akan mau mendengar apa yang dikatakan orang tua, anak terkadang tangisannya semakin kuat.

2. Hindari kepanikan dalam menghadapi anak
Ajak anak ke tempat khusus seperti kamar, dan tunggu sampai anak tenang, beri minum anak. Baru kemudian anak diajak komunikasi dengan lembut. Jikalau hal ini sering terjadi di luar rumah (missal di mall), mulailah untuk membuat kesepakatan dengan anak apa yang boleh dibeli dan apa yang tidak akan dibeli sebelum pergi.

3. Semua keinginan tidak harus dipenuhi saat itu juga
Beri penjelasan pada anak bahwa tidak semua keinginan harus dipenuhi pada saat itu. Ayah dan Bunda hendaknya konsisten dalam mengambil tindakan pada anak. Hindari rasa tidak tega dan perasaan kasihan. Jika Ayah dan Bunda tidak konsisten, maka anak dapat memanipulasi keinginannya (dengan tangisan)

4. Ajak anak ke tempat nyaman dan hiburlah
Jika Ayah dan Bunda menemui anak yang mengalami tantrum karena anak kelelahan, mengalami kekecewaan atau anak dalam keadaan frustasi, ajaklah anak ke tempat yang lebih nyaman, peluklah dan ucapkan kata-kata yang menghibur anak.

0 Response to "4 Cara mengatasi anak yang suka mengamuk"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel