6 Upaya menanamkan disiplin pada anak

Anak-anak sangat susah untuk berlaku disiplin. Sekuat tenaga orangtua memberi pengertian kapan waktu menonton tv, kapan waktu untuk belajar, melaksanakan salat tepat waktu dan jadwal harian lainnya. Melelahkan dan butuh waktu panjang untuk mengenalkan disiplin pada anak-anak. Rata-rata anak masih susah berperilaku disiplin dalam segala hal. Lalu apa yang harus orangtua lakukan agar anak-anak memiliki disiplin yang tinggi?    Disiplin merupakan bentuk kegiatan yang mengajarkan pada sesuatu yang boleh dilakukan (baik) dan yang tidak boleh dilakukan (tidak baik). Semua orangtua tentu menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang disiplin. Namun demikian hal ini tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Perlu bimbingan, konsistensi dan pendekatan yang disesuaikan dengan usia perkembangan anak dan keragaman atau keunikan anak.    Setiap anak memiliki penanganan yang berbeda dan beragam. Pada dasarnya penanaman disiplin pada anak harus dilandasi dan dilakukan dengan kasih sayang serta kesabaran. Jauhkan dalam pikiran bahwa melatih disiplin pada anak tidak melulu dengan memarahinya. Berikut ini langkah yang dapat membantu ayah dan bunda dalam upaya menanamkan disiplin pada anak dan sudah dirangkum menjadi 6 upaya menanamkan disiplin pada anak.    1. Gunakan kata-kata yang singkat dan dimengerti anak serta dengan kalimat yang mengandung unsur memberikan motivasi anak untuk melakukannya daripada melarang dan mengancam.    2. Membuat jadwal harian dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi dan meletakkan atau menempelkan apda tempat yang strategis agar mudah dibaca dan diingat anak. Jadwal harian dapat dibuat bersama-sama dengan anak sehingga anak akan merasa berperan dalam memberi ide dan berkomitmen untuk mematuhi jadwal yang sudah dibuat.    3. Lakukan disiplin dengan konsisten yang berlaku sepanjang waktu. Tidak konsisten dalam menanamkan perilaku disiplin dapat menggambarkan kelemahan orang tua atau pendidik. Jika orangtua dan guru tidak konsisten menerima kesalahan anak dalam menerapkan disiplin, maka anak akan sering mengulang kesalahan yang sama untuk berlaku tidak disiplin.    4. Orangtua harus menghargai anak. Jangan sekali-kali merendahkan, apalagi mempermalukan anak di depan umum dan membandingkan dengan orang lain. Jika orangtua atau guru membanding-bandingkan maka anak akan semakin susah untuk diajak berperilaku disiplin.    5. Tidak ada salahnya orangtua dan guru memberikan reward apabila anak mampu melakukan perilaku disiplin yang diharapkan. Hal ini dapat memacu anak untuk terus melakukannya. Sebaliknya jika anak diberikan hukuman akan menyebabkan anak lebih sulit dikendalikan. Jika anda memberikan hukuman, diberi hukuman yang sifatnya hanya untuk memberikan efek jera dan bukan hukuman fisik.    6. Hindarilah mencap anak sebagai anak yang malas, anak yang jorok, anak nakal dan cap negatif lainnya. Karena hal ini akan menyebabkan anak tertekan dan menjadi bertambah susah untuk diarahkan.    Dengan keenam langkah di atas, disiplin yang diterapkan diharapkan kelak menjadi kepribadian yang dapat memberikan nilai positif dalam perkembangan anak. Dan yang terpenting dalam mengenalkan disiplin pada anak adalah teladan orangtua itu sendiri. Sekuat apapun ayah dan bunda menanamkan disiplin pada anak, jika tidak diiringi dengan teladan dari orangtuanya, itu tidak mungkin akan berhasil dan capaiannya tidak akan memuaskan.

Anak-anak sangat susah untuk berlaku disiplin. Sekuat tenaga orangtua memberi pengertian kapan waktu menonton tv, kapan waktu untuk belajar, melaksanakan salat tepat waktu dan jadwal harian lainnya. Melelahkan dan butuh waktu panjang untuk mengenalkan disiplin pada anak-anak. Rata-rata anak masih susah berperilaku disiplin dalam segala hal. Lalu apa yang harus orangtua lakukan agar anak-anak memiliki disiplin yang tinggi?

Disiplin merupakan bentuk kegiatan yang mengajarkan pada sesuatu yang boleh dilakukan (baik) dan yang tidak boleh dilakukan (tidak baik). Semua orangtua tentu menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang disiplin. Namun demikian hal ini tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Perlu bimbingan, konsistensi dan pendekatan yang disesuaikan dengan usia perkembangan anak dan keragaman atau keunikan anak.

Setiap anak memiliki penanganan yang berbeda dan beragam. Pada dasarnya penanaman disiplin pada anak harus dilandasi dan dilakukan dengan kasih sayang serta kesabaran. Jauhkan dalam pikiran bahwa melatih disiplin pada anak tidak melulu dengan memarahinya. Berikut ini langkah yang dapat membantu ayah dan bunda dalam upaya menanamkan disiplin pada anak dan sudah dirangkum menjadi 6 upaya menanamkan disiplin pada anak.

1. Gunakan kata-kata yang singkat dan dimengerti anak serta dengan kalimat yang mengandung unsur memberikan motivasi anak untuk melakukannya daripada melarang dan mengancam.

2. Membuat jadwal harian dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi dan meletakkan atau menempelkan apda tempat yang strategis agar mudah dibaca dan diingat anak. Jadwal harian dapat dibuat bersama-sama dengan anak sehingga anak akan merasa berperan dalam memberi ide dan berkomitmen untuk mematuhi jadwal yang sudah dibuat.

3. Lakukan disiplin dengan konsisten yang berlaku sepanjang waktu. Tidak konsisten dalam menanamkan perilaku disiplin dapat menggambarkan kelemahan orang tua atau pendidik. Jika orangtua dan guru tidak konsisten menerima kesalahan anak dalam menerapkan disiplin, maka anak akan sering mengulang kesalahan yang sama untuk berlaku tidak disiplin.

4. Orangtua harus menghargai anak. Jangan sekali-kali merendahkan, apalagi mempermalukan anak di depan umum dan membandingkan dengan orang lain. Jika orangtua atau guru membanding-bandingkan maka anak akan semakin susah untuk diajak berperilaku disiplin.

5. Tidak ada salahnya orangtua dan guru memberikan reward apabila anak mampu melakukan perilaku disiplin yang diharapkan. Hal ini dapat memacu anak untuk terus melakukannya. Sebaliknya jika anak diberikan hukuman akan menyebabkan anak lebih sulit dikendalikan. Jika anda memberikan hukuman, diberi hukuman yang sifatnya hanya untuk memberikan efek jera dan bukan hukuman fisik.

6. Hindarilah mencap anak sebagai anak yang malas, anak yang jorok, anak nakal dan cap negatif lainnya. Karena hal ini akan menyebabkan anak tertekan dan menjadi bertambah susah untuk diarahkan.

Itulah 6 upaya menanamkan disiplin pada anak. Dengan keenam langkah di atas, disiplin yang diterapkan diharapkan kelak menjadi kepribadian yang dapat memberikan nilai positif dalam perkembangan anak. Dan yang terpenting dalam mengenalkan disiplin pada anak adalah teladan orangtua itu sendiri. Sekuat apapun ayah dan bunda menanamkan disiplin pada anak, jika tidak diiringi dengan teladan dari orangtuanya, itu tidak mungkin akan berhasil dan capaiannya tidak akan memuaskan.

0 Response to "6 Upaya menanamkan disiplin pada anak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel