5 Cara mengatasi temper tantrum pada anak

Apa itu temper tantrum? Temper tantrum adalah perilaku marah anak yang ditampilkan karena keinginannya tidak dapat terpenuhi, seperti menangis dengan keras, guling-guling di lantai, bahkan sampai melemparkan barang-barang. Biasanya perilaku tersebut akan dipertahankan sampai keinginannya terpenuhi.

Mengenal Temper Tantrum
Apa itu temper tantrum? Temper tantrum adalah perilaku marah anak yang ditampilkan karena keinginannya tidak dapat terpenuhi, seperti menangis dengan keras, guling-guling di lantai, bahkan sampai melemparkan barang-barang. Biasanya perilaku tersebut akan dipertahankan sampai keinginannya terpenuhi.

Berdasarkan hasil penelitian psikologi anak Potegal dan Davidson (2003) mengenai persentase balita yang mengalami tantrum dan rata-rata durasi tantrum berdasarkan usianya serta frekuensi tantrum dalam satu minggu yaitu:


a. Usia 18-24 bulan: 87% dengan rata-rata selama 2 menit
b. Usia 30-36 bulan: 87% dengan rata-rata selama 4 menit
c. Usia 42-48 bulan: 87% dengan rata-rata selama 5 menit

a. Anak usia 1 tahun sebanyak 8x dalam seminggu
b. Anak usia 2 tahun sebanyak 9x dalam seminggu
c. Anak usia 3 tahun sebanyak 6x dalam seminggu
d. Anak usia 4 tahun sebanyak 5x dalam seminggu

Berikut ini 5 cara mengatasi temper tantrum pada anak yang dapat Bunda terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Biarkan anak dengan perilaku tantrumnya tersebut
Orangtua sebaiknya menanggapi wajar perilaku anaknya tersebut. Diamkan saja, sambil pantau kondisi sekitar, pastikan anak aman dari bahaya jikalau dalam keadaan yang mungkin memungkinkan anak dapat melukai dirinya.

2. Jangan marah, apalagi sampai memukul anak
Marah tidak akan menghentikan tantrum pada anak. Bahkan anak cenderung meningkatkan intensitas tantrumnya. Kunci dalam menghadapinya adalah dengan sabar. Sabar merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lebih efektif dibandingkan dengan marah ataupun memberi hukuman fisik seperti memukul anggota badan anak.

3. Jangan langsung memenuhi keinginan anak saat sedang tantrum
Memenuhi keinginan anak saat itu juga tidak akan menyelesaikan masalah. Berilah penjelasan sederhana. Penjelasan tanpa emosi lebih dapat dipahami dan diterima oleh anak. Bicarakan baik-baik tanpa perlu membentaknya.

4. Pentingnya komunikasi antara kedua orangtua
Kesepakatan orangtua seimbang. Jangan sampai anak memosisikan ayah sebagai pahlawan karena keinginannya selalu dibela dan ibu sebagai musuh karena keinginannya selalu ditentang dan ditolak atau bahkan sebaliknya.

5. Berikan pengertian orang sekitar, terutama kakek dan nenek
Salah satu hal yang menggagalkan upaya kita mengatasi anak tantrum adalah tentangan dari kakek dan nenek. Biasanya, mereka akan langsung memenuhi kebutuhan anak bahkan cenderung berkesan memanjakannya.

Akhirnya, temper tantrum bukanlah suatu penyakit berbahaya. Namun, jika orangtua membiarkannya berlarut-larut dan tidak pernah memberikan solusi yang benar pada anak, maka perkembangan emosional anak dapat terganggu. Ketika anak sedang menunjukkan gejala-gejala tantrum, tetaplah tenang jangan khawatir dan terapkan ke-5 cara mengatasi temper tantrum pada anak yang sudah dijelaskan di atas.

0 Response to "5 Cara mengatasi temper tantrum pada anak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel