Pedoman membentuk anak mandiri bagi orang tua

Tentu kita ingin anak-anak menjadi pribadi yang mandiri, akan tetapi keinginan itu kadang tidak berjalan dengan sikap orangtua yang membentuk karakter si anak. Berikut ini pedoman membentuk anak mandiri bagi orang tua.   Percayalah anak mampu mengambil keputusan  Haura: "Hari ini ingin pakai baju yang mana?"   Anak mampu melakukan kerjaan harian  Izal: "Bunda, hari ini aku mandi sendiri lo!"   Anak dapat menentukan yang benar dan salah  Ayah: "Buang sampah di tempat sampah ya nak!"   Anak belajar dari pengalaman  Haura: "Kalau adik merapikan mainannya, nanti mudah mencarinya lagi."   Anak mampu bersosialisasi  Haura: "Sekolah itu ternyata menyenangkan yaa bun! aku punya banyak teman baru."   Anak berani mengambil resiko  Bunda: "Adik mau bikin susu sendiri hari ini?"   Anak memiliki pencapaian  Haura: "Bun, sekarang aku bikin susunya gak berantakan lho!"   Orangtua adalah fasilitator dan bukan pembantu  Ayah: "Sudah dipersiapkan semua keperluan sekolah besok?"   Orangtya memberi ruang dan kepercayaan pada anak  Haura: "Hari ini adik naik angkot bareng teman-teman aja ya, bund."   Hukuman dan ceramah menghambat kemandirian anak. Dibandingkan memberi hukuman dan ceramah, berdiskusilah dengan anak agar ia berkomitmen untuk mencari cara yang lebih efektif.   Anak usia 2-7 tahun harus banyak melihat alam untuk belajar  Ayah: "Nak, lihat di sana! Apa itu?  Haura: "Itu pelangi, Yah."  Ayah: "Kamu tau siapa yang menciptakan pelangi itu?"  Haura: "Nggak tau, emang siapa, Yah?"  Ayah: "Ayo tebak, siapa yang menciptakan?"  Haura: (berpikir) Oiyaa, Allah ya, Yah.?  Ayah: "betul nak"   Tanamkan tauhid pada anak  Ayah: "Jagoan Ayah, apa kamu mau berzikir kepada Yang Menciptakan kita semua?"  Izal: "Gimana caranya berzikir itu, Yah?"  Ayah: "Setiap mau main, jangan lupa ucapkan, 'Allah bersamaku. Allah Melihatku. Allah Menyaksikanku'  Izal: "Ok, baik Yah!"   Anak yang mandiri menjadi dambaan setiap orangtua, Perlihatkanlah sikap mandiri kita, maka anak pun akan mengikuti setiap kebiasaan yang berhubungan dengan kemandirian. Dan menanamkan keimanan kepada anak itu amat penting, tanamkan pada hati anak bahwa Allah selaly bersamanya, Allah Melihatnya, dan Allah Menyaksikannya, ia pun akan selalu menjaga tingkah lakunya. Ia akan tumbuh menjadi muslim yang sukses di dunia dan di akhirat.

Tentu kita ingin anak-anak menjadi pribadi yang mandiri, akan tetapi keinginan itu kadang tidak berjalan dengan sikap orangtua yang membentuk karakter si anak. Berikut ini pedoman membentuk anak mandiri bagi orang tua.

Percayalah anak mampu mengambil keputusan
Haura: "Hari ini ingin pakai baju yang mana?"

Anak mampu melakukan kerjaan harian
Izal: "Bunda, hari ini aku mandi sendiri lo!"

Anak dapat menentukan yang benar dan salah
Ayah: "Buang sampah di tempat sampah ya nak!"

Anak belajar dari pengalaman
Haura: "Kalau adik merapikan mainannya, nanti mudah mencarinya lagi."

Anak mampu bersosialisasi
Haura: "Sekolah itu ternyata menyenangkan yaa bun! aku punya banyak teman baru."

Anak berani mengambil resiko
Bunda: "Adik mau bikin susu sendiri hari ini?"

Anak memiliki pencapaian
Haura: "Bun, sekarang aku bikin susunya gak berantakan lho!"

Orangtua adalah fasilitator dan bukan pembantu
Ayah: "Sudah dipersiapkan semua keperluan sekolah besok?"

Orangtya memberi ruang dan kepercayaan pada anak
Haura: "Hari ini adik naik angkot bareng teman-teman aja ya, bund."

Hukuman dan ceramah menghambat kemandirian anak. Dibandingkan memberi hukuman dan ceramah, berdiskusilah dengan anak agar ia berkomitmen untuk mencari cara yang lebih efektif.

Anak usia 2-7 tahun harus banyak melihat alam untuk belajar
Ayah: "Nak, lihat di sana! Apa itu?
Haura: "Itu pelangi, Yah."
Ayah: "Kamu tau siapa yang menciptakan pelangi itu?"
Haura: "Nggak tau, emang siapa, Yah?"
Ayah: "Ayo tebak, siapa yang menciptakan?"
Haura: (berpikir) Oiyaa, Allah ya, Yah.?
Ayah: "betul nak"

Tanamkan tauhid pada anak
Ayah: "Jagoan Ayah, apa kamu mau berzikir kepada Yang Menciptakan kita semua?"
Izal: "Gimana caranya berzikir itu, Yah?"
Ayah: "Setiap mau main, jangan lupa ucapkan, 'Allah bersamaku. Allah Melihatku. Allah Menyaksikanku'
Izal: "Ok, baik Yah!"

Anak yang mandiri menjadi dambaan setiap orangtua, Perlihatkanlah sikap mandiri kita, maka anak pun akan mengikuti setiap kebiasaan yang berhubungan dengan kemandirian. Dan menanamkan keimanan kepada anak itu amat penting, tanamkan pada hati anak bahwa Allah selaly bersamanya, Allah Melihatnya, dan Allah Menyaksikannya, ia pun akan selalu menjaga tingkah lakunya. Ia akan tumbuh menjadi muslim yang sukses di dunia dan di akhirat. Amiin..


Anak anda membutuhkan kehadiran anda lebih dari hadiah anda. (Jesse Jackson)

0 Response to "Pedoman membentuk anak mandiri bagi orang tua"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel