Gaya membacakan buku yang disukai anak

Gaya membacakan buku yang disukai anak

Anak lebih senang dibacakan buku daripada membaca buku. Diane E. Papalia dalam bukunya yang berjudul Human Development Edisi kesembilan menyebutkan setidaknya ada tiga gaya membacakan buku yang disukai oleh anak-anak.

1. Describe style
Describe style atau gaya membacakan cerita dengan fokus pada mendeskripsikan apa yang terjadi di dalam gambar dan mengajak anak untuk melakukan hal yang sama. Misalnya,
"Apa yang akan dilakukan ayam saat pagi hari? Sekarang coba siapa yang bisa menirukan suara ayam berkokok!"
Gaya ini tentu akan menghasilkan manfaat memperkaya kosa kata anak, memahami kata yang diucapkan dan keterampilan menggambar yang amat besar. Kita bisa melakukannya dengan membuka buku memperlihatkan gambar-gambar dalam buku yang menarik pada anak-anak. Pancinglah dengan kalimat yang membuat anak penasaran. Setelah itu perlahan-lahan deskripsikan gambar-gambar tersebut menjadi suatu alur cerita dengan menarik, dan sesekali ajak anak untuk ikut beraksi dengan menirukannya. Anak-anak pasti akan suka dan terpesona karena gambar-gambar dalam buku ternyata tidak hanya menarik, akan tetapi memiliki cerita yang bagus dan oke.

2. Comprehender style
Comprehender style atau gaya membacakan cerita dengan mendorong anak untuk melihat lebih dalam pada makna cerita dan untuk membuat kesimpulan serta prediksi. Misalknya,
"Apa ya kira-kira yang akan dilakukan ayam habis ini?"
Dari sini imajinasi anak akan meningkat dan bertambah serta memahami makna ataupun nilai dari sebuah cerita. Cara ini memfokuskan pada membaca untuk memberikan pemahaman pada anak. Untuk itu, cara yang dilkaukan dengan membuka buku, akan tetapi sebelumnya kita mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang akan dijawab oleh cerita. Berbagai pertanyaan pun sering dilontarkan sebelum setiap halaman selanjutnya dibuka dan dibacakan. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini akan membuat anak-anak penasaran sekaligus memahami isi cerita dengan baik.

3. Performance-oriented style
Performance-oriented style atau gaya membacakan cerita secara sekaligus, memperkenalkan inti dari cerita tersebut sebelum memulai dan memberikan pertanyaan setelah pembacaan selesai. Gaya ini akan membuat perbendaharaan kata anak dan keterampilan bagasa meningkat sehingga anak bisa mengucapkan kata demi kata yang tersusun menjadi sebuah kalimat yang baik dan benar. Ini fokusnya pada membacakan buku dengan performa atau gaya semenarik mungkin sehingga anak-anak suka dan paham.

Gaya menarik ini bisa dilakukan dengan berbagai gerak yang menarik serta performa bahasa dengan menggunakan variasi suara yang menarik sehingga anak suka. Setelah dibacakan buku, anak kemudian diuji kemampuannya dengan diberikan pertanyaan dan menjawabnya.

Dari ketiga cara menurut Diane E. Papalia di atas, ternyata sudah dilakukan oleh para relawan setiap harinya. Bahkan, jika dihitung ada lebih dari tiga gaya membacakan buku yang disukai anak oleh relawan. Salah satunya membacakan buku pada anak dengan basis permainan kreatif yang dilakukan dengan membacakan buku dengan saling bergantian untuk menebak sebuah persoalan yang menarik dan menyenangkan.

Akhirnya, dengan gaya membacakan buku seperti ini, anak-anak menjadi cinta kepada buku. Buku menjadi sahabat yang selalu ingin diajak bermain. Diajak untuk dibaca dan dibacakan agar tahu isinya. Anak-anak pun menjadi cinta buku. Setiap ada buku baru seperti sedang mendapatkan teman baru yang menyenangkan untuk diajak dibaca dan dibacakan. Sungguh sangat bahagia betul apabila di rumah maupun di sekolah para guru menyaksikan pemandangan seperti itu. Semoga suatu hari nanti anak-anak menjadi orang sukses yang cerdas karena gemar mendengarkan dan membaca buku.

0 Response to "Gaya membacakan buku yang disukai anak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel