7 Langkah membantu anak dalam mengendalikan diri
Tak jarang orangtua melihat seorang anak yang jika melihat sesuatu yang diinginkan, anak tidak sabar dan merasa harus memilikinya saat itu juga. Terkadang pula untuk mendapatkan hal itu, dia akan melampiaskan amarahnya dengan berteriak atau menangis. Nah, di saat itulah kita sebagai orangtua harus membantu anak mengendalikan dirinya. Lalu bagaimana caranya? Berikut ini 7 langkah membantu anak dalam mengendalikan diri yang bisa orangtua terapkan.
1. Jadikan diri kita selaku orangtua sebagai teladan bagi anak
Apakah orangtua sudah menunjukkan pengendalian dirinya? Nah, cara terbaik untuk membantu anak memupuk pengendalian diri adalah dengan menjadikan diri kita sebagai teladan baginya. Memang gampang-gampang susah menjadi teladan bagi anak, tapi bukan berarti itu tidak dapat dilakukan.
Ayah: "Nak, kita harus sabar ya karena saat ini jalanan sedang macet."
Izal: "iya, Yah siap!"
2. Apresiasi anak dengan memberi hadiah untuk menghargai sikap pengendalian diri yang sudah anak lakukan
Anak-anak akan sulit menunda keinginannya. Mereka menginginkan suatu yang serba instan, padahal jika lebih bersabar mereka bisa menerima sesuatu yang lebih baik. Memberi hadian yang menarik bisa menjadi alternatif untuk melatih anak mengendalikan diri.
Haura: Bun, aku laper. Aku mau buka puasa sekarang aja ya?"
Bunda: "Kamu yakin mau buka puasa sekarang? Padahal kan kalau kamu puasa sampai magrib, Bunda sudah menyiapkan cokelat dan es krim kesukaanmu lho."
3. Alihkan perhatian anak ke hal lain
Rentang memori anak-anak masih sangatlah terbatas, itu artinya anak-anak mudah lupa dan mudah teralihkan perhatiannya. Hali ini tentu dapat kita manfaatkan sebagai latihan pengendalian diri mereka.
Haura: "Bun, aku kesel! Aku mau main di luar, tapi lagi hujan sekarang!"
Bunda: "Sabar ya, Nak. Sambil menunggu hujan reda, ayo kita baca buku cerita aja yuk. Ayo kamu pilih buku cerita apa yang kamu ingin baca hari ini diperpustakaan keluarga."
4. Mengajak anak berolahraga
Kemampuan mengendalikan diri pada nak juga dapat dibentuk melalui kegiatan berolahraga. Dalam permainan yang melatih imajinasi dan kesabaran anak, dia akan terbiasa untuk menahan diri dibandingkan selalu menuruti keinginannya tersebut. Selain itu juga, olahraga akan membuat badan kita sehat dan bugar.
5. Selalu ingatkan anak
Sulit untuk membuat anak patuh pada satu aturan jika dia tidak ingat aturan tersebut. Anak-anak lebih banyak mengalami kesulitan menjaga fokus arah pikirannya. Maka dari itu, kita sangat perlu membantu mengingatkan mereka ketika lupa.
Bunda: "Nak, kamu kan sudah besar, jadi jangan sering menangis lagi, ya!"
Haura: "Iya, Bunda. Aku sudah besar sekarang. Aku janji deh gak sering nangis lagi."
6. Jangan banyak memarahi anak.
Memarahi atau mengomel tidak akan memperbaiki kemampuan anak dalam mengendalikan diri. Ketika orangtua banyak mengomel dan marah, anak akan menjadi kewalahan dengan banyaknya informasi yang dia dapat, dan dia akan memilih untuk tidak mendengarkannya.
Haura: "Bun, Ayah kapan pulang sih? Lama banget deh pulangnya!"
Bunda: "Tenang dong sayang, Kata Ayah, tadi di telepon sebentar lagi sampai kok."
7. Jangan bosan untuk latih terus kesabaran melalui kegiatan sehari-hari
Salah satu sikap yang penting ditanamkan pada anak adalah kesabaran. Dengan kesabaran ini, seorang anak akan mampu mengendalikan dirinya sendiri. Libatkan pula anak dalam banyak kegiatan yang mampu melatih kesabarannya.
Haura: "Bunda, kuenya matengnya masih lama ya?"
Bunda: "Iya, masih lumayan lama. Sabar ya, sayang. Seperti inilah kue dibuat, butuh waktu dan kesabaran dalam membuatnya."
Itulah 7 langkah membantu anak dalam mengendalikan diri yang dapat orangtua terapkan. Walaupun dalam banyak hal anak akan lebih mampu mengendalikan diri setelah mereka beranjak dewasa, orangtua tetap berkewajiban untuk selalu memerhatikan perkembangannya. Jadilah orangtua yang selalu peduli dan siap membantu anak-anak kita kapan dan di mana pun.
0 Response to "7 Langkah membantu anak dalam mengendalikan diri"
Post a Comment