Cara mengenali dan mengatasi anak hiperaktif

Cara mengenali dan mengatasi anak hiperaktif - kangizal

Bagaimana cara mengenali dan mengatasi anak yang hiperaktif? Caranya adalah dengan orang tua harus tetap bersikap proposional dan bijak. Tidak membiarkan dan tidak serta melarang. Artinya orang tua tetap mengarahkan mana perbuatan yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan.

Perlu juga ditekankan pula, guru dan orang tua juga tidak perlu bersikap cemas terhadap anak yang hiperaktif. Yang perlu dilakukan hanya pendampingan ekstra terhadap anak yang hiperaktif. Lantas bagaimana ciri-ciri anak yang hiperaktif tersebut? Berikut ini ciri anak yang hiperaktif yakni,

  1. Melakukan aktivitas yang berlebiha dari anak pada umumnya, namun tidak dapat memusatkan konsentrasi dan perhatian, dan anak melakukannya tanpa kendali walaupun hanya sebentar.
  2. Tidak dapat duduk dengan tenang, keinginannya tertuju pada gerakan-gerakan fisik.
  3. Tidak kenal kata capek atau lelah
  4. cepat beralih pada kegiatan lainm sehingga belum bisa fokus pada satu kegiatan, demikian juga saat melakukan kegiatan yang berhubungan dengan gerak motoric halusnya seperti menulis, menggambar dan lain sebagainya.
  5. terburu-buru dalam bertindak, kadang tanpa berpikir dahulu sebelumnya. Hal ini dibarengi dengan sifat mudah putus asa, sehingga saat keinginannya tidak terpenhui akan merasa tidak nyaman.


Berikut ini juga beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau mengimbangi kegiatan anak agar dapat dikendalikan.

  1. Orang tua jangan banyak melarang, semakin anak dilarang anak akan semakin penasaran dan semakin ingin melakukannya. Inilah kenapa anak akan terlihat keras kepala dalam pandangan orang tua dan guru. Padahal jika didekati dengan baik dan dengan kalimat yang lembut anak akan menurut walau memerlukan waktu yang cukup lama.
  2. Ubah pola pikir guru dan orang tua bahwa anak harus patuh pada perintah. Sikap demikian artinya guru dan orang tua sudah bersikap otoriter terhadap anak. Mengalihkan energy anak dengan kegiatan fisik motoric kasar yang bermanfaat dan yang menantang adrenalin, seperti contohnya sepak bola dan lain sebagainya akan lebih bermanfaat dari pada sikap otoroter yang ditampakkan orang tua dan guru.
  3. perhatikan waktu istirahat anak. Pada saat istirahat atau lebih tepatnya saat anak tidur, bacakan cerita-cerita yang menumbuhkan ketenangan. Bila perlu lakukan pijatan ringan sehingga anak menjadi rileks dan santai. Jikalau anak sudah terlihat lelah dan capek namun masih ingin beraktivitas, maka orang tua harus tetap mengajak anak untuk menyudahinya. Bersihkan badan anak dan jika istirahat, berikan anak rasa nyaman dengan membacakan cerita, menyanyi atau dengan memijatnya.


0 Response to "Cara mengenali dan mengatasi anak hiperaktif"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel