Cara agar anak berani bermain di luar rumah

Ketika waktu bermain tiba, kita sering mengajak anak kita bermain ke rumah temannya. Terkadang anak sudah berani pergi sendiri ke luar rumah temannya tanpa orang tua temani. Di sinilah sikap berani bermain keluar rumah oleh anak-anak menjadi hal penting yang harus ditanamkan ke anak-anak.    Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain dapat menumbuhkan belajar tentang berbagai hal. Ada unsur pembelajaran bersosialisasi, mengungkapkan bagasa, belajar tentang berbagi, norma-norma dan sanksi bila melakukan kesalahan. Jika anak tidak pernah bermain atau lebih betah di rumah dan lebih asik dengan gadgetnya, maka hambatan dalam bersosialisasi dapat terjadi. Solusinya ya dengan mengajak temannya main ke rumah.    Kita tidak perlu membatasi dengan siapa anak bermain. Bersikap bijaksana, bila kebetulan teman si anak nakal dan tidak langsung melarang anak terteman atau bermain dengannya. Katakan,  Kamu boleh main dengannya, tapi dengan catatan jangan ikut-ikutan nakal, jika nakal maka bilang supaya jangan nakal    Dari sini selain menghindari pengaruh kenakalan, anak juga dapat pelajaran bagaimana konsep benar dan salah, benar dikerjakan, salah ditinggalkan. Ajarkan juga ketika memasuki rumah temannya ketika bermain untuk selalu memberi salah terlebih dahulu. Tidak hanya berteriak-teriak dari luar rumah dengan memanggil nama temannya. Arahkan pula agar anak bersikap sopan ketika bermain ke rumah temannya, seperti tidak mengacak-acak, tidak masuk kamar pribadi, membereskan mainan setelah selesai dan ketika pulang berpamitan dengan pemilik rumah. Dengan demikian anak akan memmahami apa yang harus dilakukan pada saat ada di rumah temannya itu.    Atur jadwal main ke rumah teman. Kita tidak boleh membiarkan anak main ke rumah temannya setiap saat. Pilih jam-jam yang sekiranya orang tua temannya sudah melakukan istirahat dari aktivitasnya. Tentu kita juga kadang merasa terganggu jika kedatangan teman anak kita di saat kita sedang lelah atau sakit tentunya bukan? Nah hal demikan juga dengan batas waktu bermain, atur jangan sampai anak dibiarkan main tanpa batas waktu dengan memberi alasan-alasan yang bisa diterima akan anak.    Katakan pada anak, “Mainnya sampai jam 4 ya, kamu kan harus ngaji di mushola kan?” Berikan pengertian dan bukan ancaman. Hal ini akan dapat dimengerti anak dibandingkan ketika anak bileh bermain namun diiringi ancaman yang menjadikan akan tidak tenang ketika bermain.    Larangan keras saat anak minta izin bermain ke rumah teman hanya berakibat negatif pada anak. Anak merasa terkekang dan terampas kebebasannya. Sekali waktu mungkin anak akan menuruti kita selaku orang tuanya. Namun ketika orang tua lengah, anak akan berontak dan bahkan cenderung lepas kontrol. Orang tua menjadi lebih sulit menghadapinya jika sudah demikian.

Ketika waktu bermain tiba, kita sering mengajak anak kita bermain ke rumah temannya. Terkadang anak sudah berani pergi sendiri ke luar rumah temannya tanpa orang tua temani. Di sinilah sikap berani bermain keluar rumah oleh anak-anak menjadi hal penting yang harus ditanamkan ke anak-anak.

Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain dapat menumbuhkan belajar tentang berbagai hal. Ada unsur pembelajaran bersosialisasi, mengungkapkan bagasa, belajar tentang berbagi, norma-norma dan sanksi bila melakukan kesalahan. Jika anak tidak pernah bermain atau lebih betah di rumah dan lebih asik dengan gadgetnya, maka hambatan dalam bersosialisasi dapat terjadi. Solusinya ya dengan mengajak temannya main ke rumah.

Kita tidak perlu membatasi dengan siapa anak bermain. Bersikap bijaksana, bila kebetulan teman si anak nakal dan tidak langsung melarang anak terteman atau bermain dengannya. Katakan,
Kamu boleh main dengannya, tapi dengan catatan jangan ikut-ikutan nakal, jika nakal maka bilang supaya jangan nakal

Dari sini selain menghindari pengaruh kenakalan, anak juga dapat pelajaran bagaimana konsep benar dan salah, benar dikerjakan, salah ditinggalkan. Ajarkan juga ketika memasuki rumah temannya ketika bermain untuk selalu memberi salah terlebih dahulu. Tidak hanya berteriak-teriak dari luar rumah dengan memanggil nama temannya. Arahkan pula agar anak bersikap sopan ketika bermain ke rumah temannya, seperti tidak mengacak-acak, tidak masuk kamar pribadi, membereskan mainan setelah selesai dan ketika pulang berpamitan dengan pemilik rumah. Dengan demikian anak akan memmahami apa yang harus dilakukan pada saat ada di rumah temannya itu.

Atur jadwal main ke rumah teman. Kita tidak boleh membiarkan anak main ke rumah temannya setiap saat. Pilih jam-jam yang sekiranya orang tua temannya sudah melakukan istirahat dari aktivitasnya. Tentu kita juga kadang merasa terganggu jika kedatangan teman anak kita di saat kita sedang lelah atau sakit tentunya bukan? Nah hal demikan juga dengan batas waktu bermain, atur jangan sampai anak dibiarkan main tanpa batas waktu dengan memberi alasan-alasan yang bisa diterima akan anak.

Katakan pada anak, “Mainnya sampai jam 4 ya, kamu kan harus ngaji di mushola kan?” Berikan pengertian dan bukan ancaman. Hal ini akan dapat dimengerti anak dibandingkan ketika anak bileh bermain namun diiringi ancaman yang menjadikan akan tidak tenang ketika bermain.

Larangan keras saat anak minta izin bermain ke rumah teman hanya berakibat negatif pada anak. Anak merasa terkekang dan terampas kebebasannya. Sekali waktu mungkin anak akan menuruti kita selaku orang tuanya. Namun ketika orang tua lengah, anak akan berontak dan bahkan cenderung lepas kontrol. Orang tua menjadi lebih sulit menghadapinya jika sudah demikian.

0 Response to "Cara agar anak berani bermain di luar rumah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel