Pengalaman Menjadi Pengawas Ruang USBN di Sekolah Dasar

Pengalaman Menjadi Pengawas Ruang USBN di Sekolah Dasar - kangizal.com - kang izal

Pengalaman menjadi pengawas ruang USBN Sekolah Dasar - Alhamdulillah tahun ini adalah tahun kedua saya menjadi pengawas ruang Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di Sekolah Dasar (SD). Seperti tahun-tahun sebelumnya, bahwa pengawas ruang USBN, sudah pasti akan dimandati untuk mengawas di sekolah lain. saya pun demikian, dan alhamdulillahnya saya ngawas di Sekolah Dasar yang lokasinya tidak jauh dari sekolah dimana saya mengajar.

Untuk jadwal USBN SD tahun 2019 ini dilaksanakan pada tanggal 22-24 April 2019. Tulisan ini pun dibuat pada tanggal 28 April 2019. Itu artinya USBN di Sekolah Dasar sudah selesai dilaksanakan sejak empat hari lalu. Alhamdulillah ngawas USBN berjalan lancar dan tanpa terkendala suatu hal apapun.

Sesuai judul pada postingan ini, yaitu pengalaman menjadi pengawas ruang USBN Sekolah Dasar. Saya akan menceritakan pengalaman saya selama menjadi pengawas ruang USBN Sekolah Dasar mulai hari pertama sama hari terakhir.

Di hari pertama yakni tanggal 22 April 2019 saya berangkat dari rumah pukul 06.30 wib. Kenapa siang banget berangkatnya? nggak terlalu siang kok, toh jarak rumah ke sekolah dimana saya ngawas, tidak terlalu jauh. Perkiraan tidak sampai 15 menit sudah sampai.

Setibanya di sekolah tempat saya akan mengawas, seperti biasa saya bersalaman dengan guru-guru, baik itu guru yang menjadi panitia di sekolah tersebut, maupun guru dari sekolah lain yang mendapat tugas mengawas di sekolah ini. Setelah bersalaman, berbasa-basi sambil berkenalan dengan guru yang lain, saya pun menikmati camilan yang sudah disediakan oleh panitia USBN di sekolah tersebut.

Tak terasa waktu cepat berlalu, dan jam menunjukkan pukul 07.30 wib. Itu artinya kami, guru-guru pengawas ruang USBN SD bergegas menuju ruang panitia untuk mengambil soal dan lembar jawaban USBN. Soal dan lembar jawaban kerja (ljk) sudah diterima oleh partner satu ruangan dengan saya. Iya, satu ruangan di awasi oleh dua orang pengawas ruang. Kebetulan hari itu saya bersama dengan guru dari satu sekolah di mana saya mengajar.

Saya bersama partner bergegas menuju ruang 4. Iya, hari pertama saya kebagian jatah mengawas ruang USBN SD di ruang 4. Setibanya di ruang ujian, saya pun menyapu siswa dengan senyum manis terbaik yang saya punya. Tujuannya sih supaya anak tidak tegang ketika melihat sosok guru dari sekolah lain. Lalu saya pun menyampaikan tata tertib ujian dan basa-basi lainnya supaya anak-anak semakin rileks sebelum soal dan ljk dibagikan.

Sebenarnya jadi pengawas ruang itu sangat menyenangkan di 30 menit pertama. Karena di 30 menit pertama inilah tugas pengawas ruang adalah mengisi kelengkapan ujian, seperti menulis daftar hadir siswa, berita acara dan pakta integritas. Setelah mengisi itu semua, saya lebih banyak terdiam sambil mengamati siswa dan sepatah dua patah kalimat untuk ngobrol dengan partner. 30 menit sebelum selesai, saya kembali berkeliling sambil memeriksa ljk siswa satu persatu. kalau ada kekeliruan dalam mengisi identitas siswa atau tulisannya kurang terbaca, maka saya langsung meminta siswa untuk memperbaikinya.

Singkat cerita, 120 menit pun berlalu dengan cepat. Soal dan lembar jawaban dikumpulkan dan kami susun dari nomor peserta ujian terkecil sampai terbesar, lalu dimasukkan ke dalam amplop coklat. Selesai semua, saya bersama partner bergegas menuju ruang panitia untuk menyerahkan amplop berisi soal dan lembar jawaban tadi, dan tak lupa kami menandatangani lembar penyerahan soal dan lembar jawaban.

Alhamdulillah ngawas USBN hari pertama berjalan tertib, aman dan lancar tanpa hambatan. tidak terkecuali di hari kedua dan hari terakhir. Tiga hari menjadi pengawas ruang USBN rasanya begitu cepat berlalu. Dan esoknya  hari kamis tanggal 25 April 2019 saya kembali mengajar seperti biasanya.

Menjadi pengawas ruang USBN tentunya ada suka dan dukanya. Sukanya, kita bisa silaturahmi dengan guru dari sekolah lain, pulang lebih cepat dibandingkan hari biasa mengajar. Dukanya, cuma satu yaitu ngantuk pas ngawas. Bayangin aja, dua jam duduk, sesekali keliling memeriksa ljk siswa. Main hp pun tidak boleh selama ujian berlangsung. Satu-satunya cara supaya nggak ngantuk adalah minum kopi sebelum berangkat. Ya setidaknya dengan minum kopi, bisa meredakan sedikit ngantuk.

Itulah pengalaman saya ketika menjadi pengawas ruang USBN Sekolah Dasar. Suka duka biarlah menjadi dua kata yang selalu beriringan. Intinya menjadi pengawas ruang USBN Sekolah Dasar sudah menjadi tugas saya ketika memang sudah ditugasi. Mau tidak mau, harus dilaksanakan. Sekian pengalaman yang bisa saya bagikan tentang bagaimana menjadi pengawas ruang USBN Sekolah Dasar. Semoga cerita ini bisa menjadi gambaran buat kamu yang nantinya akan menjadi guru. Karena kalau sudah menjadi guru, pasti akan merasakan yang namanya menjadi pengawas ruang USBN Sekolah Dasar.

Inilah pengalamanku. Lalu bagaimana dengan pengalamanmu?

0 Response to "Pengalaman Menjadi Pengawas Ruang USBN di Sekolah Dasar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel