Apa hukuman yang baik untuk anak?

Apa hukuman yang baik untuk anak? - kangizal

Memukul dan mencubit seringkali dilakukan kakak pada adiknya. Ibu kemudian menghukum kakak dengan tidak memberikan uang jajan selama beberapa hari. Namun herannya, seperti tidak ada rasa kapok dan jera, walaupun sering dihukum, kakak tetap saja sering dan kembali mengganggu adiknya. Lalu hukuman seperti apa yang baik untuk anak dan dapat membuat anak tidak mengulang kesalahan tersebut?

Kejadian anak yang membuat ulah dan masalah sering kita jumpai baik di sekolah maupun di rumah. Anak yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah, tidak taat tata tertib, atau ketika di rumah susah diminta untuk belajar, sering bertengkar dengan saudaranya dan lain sebagainya.

Menghadapi anak yang demikian, kadang orang tua atau guru memberikan hukuman menjadi solusi alternatif untuk meredakan perilaku anak yang perbuatannya merugikan dan bahkan mebahayakan anak lainnya. Memang tidaklah mudah memberikan hukuman pada anak. Jangan sampai kita salah dalam memberikan hukuman, yang mana pada akhirnya tidak ada efek jera pada anak yang dihukum. Apalagi setiap kali anak melakukan kesalahan, ia selalu dihukum. Alih-alih berharap anak menjadi kapok, malahan semakin menjadi-jadi dan nakal. Hal ini bisa terjadi, karena hukuman yang diberikan kurang tepat.

Berdasarkan penjelasan di atas, hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan orang tua atau guru saat akan memberikan hukuman pada anak? Berikut penjelasannya.

  • Hukuman harus mempertimbangkan ketepatan. Ketika anak tidak dapat mengerjakan PR, misalnya, lihatlah, apakah anak malas, atau anak memang tidak mendapatkan kondisi yang benar ketika belajar. Membicarakan dengan anak apa yang menjadi penyebab ia melakukan sesuatu yang tidak baik tersebut. Anak dapat saja mempunyai alasan tersendiri kenapa ia melakukan sesuatu yang dianggap tidak baik. Memberikan pengertian pada anak kenapa ia berperilaku demikian, akan jauh lebih penting dibandingkan dengan langsung menghukum fisik dan psikisnya.
  • Jangan memberikan hukuman yang merusak harga diri anak. Hukuman jangan dilakukan di depan teman-temannya, belum lagi jika mempunyai masalah akan mudah putus asa. Anak akan diperolok teman-temannya. Yang mana itu akan memperburuk situasi psikisnya. Anak akan menjadi sulit bergaul dan rasa malu yang tinggi dapat terbentuk, lebih jauh lagi anak akan ketakutan dan menjadi pendiam.
  • Tegur dengan kata-kata yang tidak mengandung makian, umpatan, merendahkan. Anak yang sering dimarahi apalagi dengan pengucapan kata-kata tidak baik (kata-kata kasar) biasanya jika berada di luar rumah, anak sulit terkendali dalam pergaulan dengan teman-temannya. Ia akan menirukan kata-kata tidak baik yang diucapkan oleh orang tua atau guru.
  • Memberitahukan dan menjelaskan kesalahannya dan menanyakan masalahnya kemudian mencari solusi adalah cara tepat daripada memarahinya dengan sikap yang berlebihan. Hindari hukuman yang berlebihan pada anak hanya karena kesalahan-kesalahan kecil yang sering dilakukan anak.
Kesimpulannya, menghukum anak tidak selalu membuat situasi kembali normal. Kadang, dengan hukuman, malah menjadi lebih rumit lagi. Berdiskusi adalah cara terbaik untuk saling mengutarakan keinginan orang tau terhadap anak-anaknya, guru dengan murid-muridnya. Mengungkapkan hati ke hati mana hal-hal baik dan mana hal-hal yang tidak baik untuk dilakukan.

0 Response to "Apa hukuman yang baik untuk anak?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel